INOVASI PENDIDIKAN ANAK PAUD
Pengertian inovasi
pendidikan dapat juga diartikan sebagai metode pendidikan yang dianjurkan bagi
usia anak usia dini. Metode pendidikan seharusnya merangsang kecerdasan mejemuk
anak balita, karena pada usia ini mereka sedang berada di masa keemasan (golden
age). Metode Kecerdasan Majemuk (Multiple Intelligences) yang diprakarsai oleh
Dr. Howard Gardner, guru besar bidang pendidikan di Harvard University ini
terdiri dari delapan kecerdasan, yaitu:
a.
bahasa atau linguistik
b.
logis dan matematis
c.
spasial (tilik ruang)
d.
kinestetik (jasmani)
e.
musikal
f.
interpersonal
g.
intrapersonal
h.
naturalis
Delapan kecerdasan di atas
juga menunjang makna pendidikan yang diusung oleh Unesco, yang meliputi empat
pilar, yaitu belajar untuk mengetahui makna dan manfaat sesuatu bagi kehidupan
(learning to know), belajar untuk bisa melakukan sesuatu yang bermakna bagi
kehidupan (learning to do), belajar untuk menjadi diri sendiri dan paham
terhadap kebutuhan serta jati dirinya (learning to be), dan belajar untuk bersosialisasi
dengan lingkungan sekitarnya (learning to live together).
Menurut Penjelasan
Undang-undang Sistem Pendidikan Republik Indonesia No.20/2003. Pasal 28. Ayat
1: Pendidikan usia dini diselenggarakan bagi anak yang sejak lahir sampai
dengan enam tahun dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan
dasar.
Beberapa penyelenggara pendidikan anak usia dini
(Taman Kanak-kanak) di Indonesia sudah mulai menerapkan metode Kecerdasan
Majemuk sebagai inovasi dalam pendidikan anak usia dini, yang mana setiap
keunggulan anak akan lebih diarahkan lagi agar menjadi anak yang berbakat dan
mengasah kecerdasan anak yang belum menonjol lainnya sehingga tidak saja
pengetahuan yang didapat melainkan keterampilan hidup sebagai bekal di masa
depannya. TKI Aviciena adalah salah satu penyelenggara pendidikan anak usia dini di Tangerang
yang menggunakan metode Kecerdasan
Majemuk dibarengi dengan suasana sekolah yang nyaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar